
Harga Emas Dunia Naik Tipis: Analisa Mendalam Dampak Imbal Hasil Treasury AS
0 menit baca
Pada Selasa (8/4/2025), harga emas dunia menunjukkan kenaikan tipis yang memangkas sebagian kenaikan sebelumnya.
Meskipun sempat naik hingga 1,3% di pasar spot, level harga akhirnya bertahan di US$ 2.984,16 per troy ons.
Kontrak berjangka emas juga menutup perdagangan naik 0,5% ke level US$ 2.990,20.
Kenaikan imbal hasil obligasi tenor 10 tahun ke posisi tertinggi dalam sepekan membuat emas yang tidak memberikan imbal hasil menjadi kurang menarik di mata sebagian investor.
Kenaikan imbal hasil treasury AS ke angka 4,27% memberikan tekanan pada harga emas, karena aset logam mulia ini tidak menghasilkan imbal hasil seperti obligasi.
Namun, pelemahan dolar serta meningkatnya ketegangan dagang antara dua ekonomi terbesar dunia tetap mendukung daya tarik emas sebagai safe haven.
Meningkatnya kekhawatiran resesi global setelah pengenaan tarif balasan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap China juga turut mendorong investor untuk beralih ke emas, yang kian meningkat nilainya sekitar 15% sepanjang tahun ini.
Analis seperti Lukman Otunuga dari FXTM menyatakan bahwa meskipun emas sempat turun selama tiga sesi berturut-turut, prospeknya tetap positif.
Jika harga emas berhasil menembus level US$ 3.055, potensi kenaikannya bisa mencapai kisaran US$ 3.100 hingga US$ 3.130. Di sisi lain, jika emas terus berada di bawah US$ 3.000, maka harga kemungkinan bisa turun ke kisaran US$ 2.950 atau bahkan US$ 2.930.
Dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada Mei mendatang, emas diprediksi akan kembali menguat sebagai respons terhadap lingkungan suku bunga yang rendah dan fluktuasi nilai dolar.(*)