Breaking News

Detik-Detik Pembebasan: Sandera Ditukar 2.000 Tahanan Palestina, Kunjungan Trump Jadi Sorotan

 Gaza : Rasa harap dan ketegangan menyelimuti Israel, Jalur Gaza, dan Tepi Barat pada Minggu (12/10), seiring berlakunya gencatan senjata antara Israel dan Hamas menjelang hari krusial bagi semua pihak di kawasan tersebut.

Detik-Detik Pembebasan: Sandera Ditukar 2.000 Tahanan Palestina, Kunjungan Trump Jadi Sorotan

Persiapan intensif dilakukan untuk pembebasan 48 sandera baik yang masih hidup maupun jenazah yang ditahan di Gaza, serta pelepasan ratusan, bahkan ribuan, tahanan Palestina. Bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan juga mulai disiapkan untuk Gaza, wilayah yang luluh lantak setelah dua tahun perang.

Konflik pecah pada 7 Oktober 2023 ketika militan pimpinan Hamas menyerang Israel, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang. Sejak saat itu, serangan balasan Israel telah menewaskan lebih dari 67.600 warga Palestina di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Sandera dan Tahanan: Angka dan Harapan

Israel menyatakan bahwa mereka mengharapkan 20 sandera yang masih hidup akan dibebaskan secara bersamaan pada hari Senin (13/10). Mereka akan diserahkan kepada Komite Internasional Palang Merah (ICRC), kemudian kepada militer Israel untuk dibawa ke pangkalan militer Reim dan dipertemukan dengan keluarga mereka.

"Setiap hari berlalu adalah siksaan. Kami siap menyambut mereka kembali, tetapi kami juga telah menyiapkan tim medis darurat di seluruh pusat penyambutan. Lebih dari dua tahun penahanan dapat meninggalkan luka fisik dan mental yang dalam," ujar seorang pejabat militer Israel yang tidak disebutkan namanya, kepada media setempat.

Sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata, Israel dijadwalkan akan membebaskan sekitar 2.000 warga Palestina, termasuk sekitar 1.700 orang yang ditangkap pasukan Israel di Gaza selama perang dan ditahan tanpa dakwaan. 
Detik-Detik Pembebasan: Sandera Ditukar 2.000 Tahanan Palestina, Kunjungan Trump Jadi Sorotan

Sekitar 250 lainnya adalah tahanan yang menjalani hukuman penjara, termasuk anggota faksi Hamas dan Fatah yang dipenjara karena serangan mematikan atau percobaan pembunuhan terhadap warga Israel, serta berbagai tuduhan lain. Mereka akan kembali ke Tepi Barat atau Gaza, atau diasingkan.

Belum jelas apakah jenazah hingga 28 sandera lainnya akan dikembalikan dalam waktu bersamaan, meskipun para ahli kesehatan menekankan bahwa pengembalian jenazah adalah "crucial" untuk memulai proses penyembuhan bagi keluarga.

Bantuan Mendesak dan Ancaman Kelaparan

Organisasi kemanusiaan berupaya keras untuk meningkatkan pasokan bantuan ke Jalur Gaza. Sebanyak 400 truk bantuan dari Mesir pada hari Minggu (12/10) sedang menunggu inspeksi Israel sebelum diizinkan masuk ke Gaza. 

Badan pertahanan Israel yang bertanggung jawab atas bantuan kemanusiaan di Gaza menyatakan bahwa sekitar 600 truk bantuan per hari akan segera masuk, sesuai ketentuan perjanjian gencatan senjata.

Lembaga otoritas terkemuka dunia tentang krisis pangan, Integrated Food Security Phase Classification, sebelumnya pada Agustus telah memperingatkan bahwa kota terbesar di Jalur Gaza sedang dilanda kelaparan yang kemungkinan akan menyebar ke seluruh wilayah tanpa adanya gencatan senjata dan pembukaan akses bantuan.

Kedatangan Trump dan Isu yang Belum Tuntas

Presiden AS, Donald Trump, yang didorong untuk mengunci kesepakatan gencatan senjata ini, dijadwalkan tiba di Israel pada Senin pagi (13/10).

"Kedatangan Presiden Trump adalah penegasan atas komitmen Amerika Serikat terhadap perdamaian dan keamanan di kawasan ini. Kunjungan ini sangat penting untuk menjamin implementasi kesepakatan pertukaran," kata juru bicara Gedung Putih.

Jadwal Gedung Putih mencakup pertemuan Trump dengan keluarga sandera dan pidato di Knesset, parlemen Israel, sebelum menuju ke Mesir untuk "KTT Perdamaian" yang dihadiri oleh para pemimpin regional dan internasional.(*)
Posting Komentar