Bukan Sekadar Lomba, Menag: STQHN Warisan Kebudayaan Islam Indonesia
Font Terkecil
Font Terbesar
Karawang : Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengatakan pelaksanaan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadits Nasional (STQHN) bukan sekadar ajang perlombaan, melainkan bagian dari kebudayaan Islam di Indonesia yang telah mengakar kuat di tengah masyarakat.(1210/25).
“Tidak bisa dipungkiri bahwa MTQ dan STQ merupakan kebudayaan Islam Indonesia. Kiranya kebanggaan ini tidak dicoreng dengan catatan negatif pada setiap penyelenggaraan event yang sangat penting ini,” kata Nasaruddin dalam siaran persnya, Sabtu, 11 Oktober 2025.
Nasaruddin menyebut penyelenggaraan STQHN sejalan dengan arah pembangunan nasional.
“STQH ini sangat mendukung Asta Cita Presiden Indonesia yang menekankan penguatan sumber daya manusia dalam menciptakan SDM yang benar-benar berkualitas,” tambahnya.
Lebih lanjut, Nasaruddin menyampaikan apresiasinya terhadap proses regenerasi Dewan Hakim yang berlangsung secara sehat dan terbuka.
“Saya pribadi bangga menyaksikan bahwa Dewan Hakim telah melalui proses regenerasi. Saya sangat berharap regenerasi ini tidak menimbulkan distorsi seperti mengucilkan dewan hakim yang telah pensiun,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan rasa bangga atas peran aktif perempuan dalam kegiatan STQHN tahun ini.
“Saya juga bangga bahwa yang membaca ayat suci Al-Qur’an tadi adalah penyuluh agama Islam perempuan. Ini menunjukkan semangat kesetaraan dan penguatan peran perempuan dalam dakwah Al-Qur’an,” ujarnya.
Selain itu, Nasaruddin juga mengapresiasi antusiasme provinsi-provinsi yang berlomba ingin menjadi tuan rumah penyelenggaraan STQH dan MTQ di masa mendatang.
“Provinsi-provinsi lain sampai harus antre untuk menjadi tuan rumah STQ dan MTQ. Ini menandakan betapa besarnya kecintaan umat terhadap Al-Qur’an dan tradisi keagamaan yang menyejukkan,” tuturnya.(*)